Serang – TARGETINDO.COM – Dalam rangka hari tembakau sedunia, Rokok dan Kesehatan Paru serta Ekonomi menjadi perhatian bersama, dimana Roko menjadi salah satu penyebab rusaknya Paru dan perekonomian
Sebagaimana yang disampaikan salah satu pakar kesehatan di Provinsi Banten, Dr.dr.Tri Agus Yuarsa,Sp.P(K)Onk,MKes,MARS., yang merupakan salah satu pakar kesehatan dan Tenaga Kesehatan di RSUD Banten, bahwa dihari Tembakau Sedunia kali ini, dirinya mengajak untuk bersama-sama menyayangi kesehatan masing-masing terutama Paru dari terkontaminasinya Tembakau atau Rokok
Dimana menurutnya, jika dilihat dari sejarahnya, merupakam perwujudan dari penyembahan kepada para leluhur atau dewa yang diyakini oleh penyuka tembakau, namun dengan perkembangan jaman, roko tersebut sekarang diganti dengan istilah Roko Elktrik
“Hari ini kita peringati sebagai hari tanpa tembakau, dan hari tanpa tembakau identik dengan rokok, Bila kita lihat sejarah nya orang menggunakan tembakau atau kemudian di sebut dengan rokok adalah sebagai perwujudan dari penyembahan kepada para leluhur mereka dan dewa mereka, Tapi sekarang rokok adalah gaya hidup yang elegant, ditambah dengan rokok yang sudah merubah diri menjadi e-Cigarette yang sering mereka sebut sebagai rokok elektrik” ungkap salah satu dokter senior di RSUD Banten tersebit
Lebih lanjut, menurut Dr.dr.Tri Agus Yuarsa,Sp.P(K)Onk,MKes,MARS, bila dibandingkan rokok dahulu dengan perubahan yg dianggap modern bentuk rokok tentu mempunyai dampak kesehatan yang juga jauh lebih buruk
Bahkan menurut seorang dokter Spesialis Paru tersebut menambahkan dimana selain dirinya sebagai dokter Spesialis Paru, dirinya juga sebagai seorang konsultan Onkologi Thoraks atau orang yang ekspert di bidang kanker paru, dimana merokok adalah penyumbang kanker paru nomor satu, menurut beliau di tinjau dari sudut manapun merokok akan banyak menyebabkan gangguan kesehatan
“Merokok dapat menyebabkan gangguan organ jantung dan paru,penyakit paru kronik atau disingkat PPOK ,merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan di masyarakat dengan keluhan sesak bila melakukan aktifitas,pasien jadi tidak produktif hidupnya dan akan berlanjut sampai kematian menjemputnya” tegas dokter Tri sapaan akrab
Dan lebih gila nya lagi, menurut Konsultan Onkologi Thoraks Sudah banyak diketahui pemilik atau Owner pemilik perusahaan rokok tidak merokok dan mereka berdalih sudah mengingatkan di bungkus rokoknya, jadi siapa yang salah?
“Rokok dengan kemiskinan pun sudah pernah di ulas, rokok perhari kemudian jadi perbulan dan dijumlah pertahun tetap tidak mengalahkan pembelian kebutuhan pokok, apalagi perokok selalu mengatakan lebih tidak makan dari pada tidak merokok. Artinya rokok mengalahkan makanan pokok”
Diakhir obrolan nya dengan media banten.targetindo.com diring mengajak dan mengatakan bahwa Sudah waktunya dihari ini (Hari Tembakau Sedunia) kita bebas tembakau atau bebas dari rokok, karena dari sudut manapun merokok akan merugikan kesehatan dan ekonomi, yuk kita berhenti merokok, begitu ajakannya (Kie87)